Memahami arti sebuah rizki
Kaya tak selalu identik dengan banyak harta
Rizki menurut kamus berasala dari kata rozaqo yang berarti
memberi. Jadi rizki dapat diartikan sebagai pemberian. Pemberian yang dimaksud
disini adalah pemberian tuhan kepada
hamba-Nya. Tujuan dari pemberian ini adalah agar sang hamba bisa memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia sanat banyak dan bermacam-macam,
mulai dari kebutuhan ekonomi, kesehatan, kebahagiaan dan lain sebagainya.
berpijak dari banyaknya kebutuhan ini, maka pemberian rizki oleh Allah
sebenaranya bukan hanya sebataas pada pemberian materi. Karena kebutuhan
manusia bukan sebatas makanan, maka jelas Allah pun akan memberi rizki kepada
manusia dalam bentuk lain. inilah yang harus disadari, sebaba selama ini kita
hanya mempersepsikan rizki sebagai karunia Tuhan berupa materi, tak lebih dari
itu.
Adalah satu hal yang pasti bahwa selama ini Allah telah
memberikan rizki-Nya kepada manusia. Akan tetapi kenyataan ini sering kali kita
lupakan . mengapa demikian? Hal ini lebih disebabkan karena persepsi kita yang
kurang benar terhadap rizki. Sekali lagi, rizki hanya kita persepsikan sebagai
karunia Tuhan berupa limpahan kekayaan materi. Maka wajar saja jika selma ini
kita masih merasa belum dikarunia rizki, atau kalau sudah merasa, kita
menganggap karunia itu masih jauha dari yang kita harapkan. Padahal kesempatan
hidup yang selama ini kita jalani, kesehatan yang selama ini kita rasakan,
kebahagiaaan hati yang selama ini tumbuh dalam hati, semua itu adalah sebentuk
rizki tak ternilai harganya.
Berpijak pada kenyataan bahwa rizki bukan hanya sebatas
berupa materi, maka itu berarti karunia rizi tidak bisa diukur dengan seberapa
banyak kekayaaan materi yang dimiliki seseorang. Dalam tataran perhitungan
kita, orang miskin adalah mereka yang tidak seberapa mendapatkan limpahan
rizki. Padahal persepsi yang benar bukanlah seperti itu. Boleh jadi orang yang
kita sebut miskin adalah mereka sudah mendapatkan limpahan rizki yang banyak,
namun rizki yang mereka terima bukanlah rizki dalam bentuk materi.
Begitu juga sebaliknya, orang kaya, memang mereka telah
mendapatkan limpahan rizki materi yang melimpah, namun boleh jadi mereka kurang
mendapatkan rizki non materi sebagaiamana yang diterima orang-orang miskin.
Jadi kesimpulannya, orang kaya dan orang miskin sebenarnya
sudah sama-sama menerima karunia rizki, bedanya yang satu riki berupa materi
lebih banyak, sementara yang satunya rizki non-materinya yang lebih menonjol.
0 komentar:
Posting Komentar