Hubungi saya via WA di bawah ini

MENJADI GURU SEKALIGUS ORTU



Menjadi guru sekaligus orangtua
Banyak di sekitar kita, seorang guru yang mengata-ngatai peserta didiknya dengan kata-kata yang tak pantas diucapkan. Sebagai misal, kamu bodoh, kamu goblok, bodoh sekali sih kamu, awas aku pukul kamu kalau nanti nakal lagi, dan masih banyak contoh kata-kata yang telah diucapkan guru kepada peserta didiknya.apakah mereka layak dipanggil dengan sebutan guru? Tentunya tidak layak sama sekali. Sebab kata “Guru” menurut para ahli diartikan sebagai “ orang yang membimbing”. Ada juga yang mengatakan kata “Guru” dengan arti “ digugu dan ditiru”. Bertolak dari definisi tersebut, tentunya tidaklah benar seorang guru melakukan hal seperti yang dicontohkan diatas. Seharusnya guru adalah orang yang bisa membimbing, menemani memotivasi para peserta didiknya untuk mencapai kesuksesan.
Beberapa hari yang lalu saya pergi ke Hotel Panorama untuk menghadiri acara Yudisium para mahasiswa pascasarjana. Pada waktu itu saya membawa tablet yang sudah saya isi dengan beberapa video. Nah, dari video ini saya mendapat judul film yang berjudul “the teacher’s diary”,. Awal saya melihat film ini, serasa bingung. Maksudnya film ini gimana. Tapi lama kelamaan saya jadi hanyut dalam kisahnya. Isinya sungguh indah, sungguh damai, sangat luar biasa ceritanya. Meski ending dari cerita ini kurang memuaskan. Tapi masuk dalam kreteria film yang memotivasi buat saya.
Dari adegan-adegan yang telah ditampilkan, ada satu yang ini menyadarkan saya, yaitu tentang menjadi seorang guru. Ternyata menjadi seorang guru itu tidak cukup hanya mengusai materi saja, tapi kita harus memahami betul tentang emosional peserta didik. Kita tidak bisa hanya menyampaikan materi saja, tapi juga harus bisa membawa diri kita ke duania mereka, bukan sebaliknya, memaksa mereka kedalam dunia kita.
Kita semua sadar, bahwa dunia anak-anak adalah bermain, oleh karena itu kita harus membawa suasana bermain. Menyenangkan, riang , gembira. Bukan sebaliknya. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk serius terus menerus, sebab dunia mereka bukanlah seperti itu. Jika hal ini dilanggar, maka kegagalan yang didapat adalah niscaya. Dan yang tidak kalah pentingnya, kita juga harus bisa menjadi orang tua pengganti dari ayah ibu mereka. Sebab mereka masih kecil, mereka masih menginginkan rasa aman, rasa cinta kasih dari orangtua. Mereka belum bisa berfikir mandiri. Mereka belum bisa berfikir seperti mahasiswa.
Share on Google Plus

About SANTRI

0 komentar:

Posting Komentar