Hubungi saya via WA di bawah ini

DAHSYATNYA MASA MUDA



DAHSYATNYA MASA MUDA
Masa muda identik dengan bermacam-macam godaan. Maka anak muda yang berani memilih jalan sunyi; tekun menimba beragam ilmu, rajin bermunajat, tak peduli dengan sebutan gaul yang terpelesetkan, pastilah anak muda yang bisa dibilang istimewa. Karena di tengah gempitanya masa muda, mereka mampu mengendalikan diri dengan aktivitas yang tak biasa, demi masa depan yang sangat berharga.
Pemuda mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi  agen perubahan (agent of change). Raga yang masih sangat bugar, energi yang masih prima, jiwa yang fresh, adalah modal yang sangat disayangkan jika disia-siakan dengan hal yang biasa. Ingatlah bahwa masa muda itu tidak akan datang ke dua kalinya, usia itu terus berjalan. Penelitian membuktikan bahwa banyak sekali yang telah menyesali masa mudanya karena tidak memanfaatkannya untuk meraih berbagai pencapaian yang hebat dan bersejarah. Jadilah pemudi yang bisa menjadi sejarah buat bangsanya, ataupun keluarganya, atau minimal jadilah sejarah buat diri kitasendiri. Tentunya disini yang dimaksud sejarah yang positif bukan sebaliknya.
Maka dari itu mari, bermimpi setinggi dan seindah mungkin. Jangan mau menjadi anak muda yang biasa saja. Biasa prestasinya, kontribusinya, kemandiriannya, tanggung jawabnya, peran sosialnya, nilai akademisnya, kreativitasnya. Tinggalkan jejak sehebat mungkin di masa muda. Yang bisa dikenang sejarah. Ada banyak yang lebih muda dari kita yang prestasi mereka lebih hebat, manfaatnya lebih luas, ilmunya lebih tinggi, ibadahnya lebih tekun. Berlombalah, malulah, irilah dengan mereka.
Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu menyukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Jika kita mau flashback dalam sejarah perjuangan Rasulullah, ternyata Rasul memulai agenda dakwah beliau dengan target anak muda dan para pemimpin. Karena mereka inilah yang potensinya sanat dominan dalam memperluas jalan dakwah.
Kita mengenal banyak tokoh muda yang turut mendampingi Rasulullah dalam berdakwah. Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam, Zaid bin Harits, Bilal bin Rabah, mereka yang termasuk Assabiqunal awwalun (orang-orang yang paling dulu masuk Islam), dan sahabat-sahabat yang lain. Begitu pula generasi sesudah mereka, juga menunjukkan prestasi yang luar biasa. Di antaranya khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau memerintah di masa usia yang masih sangat muda. Beliau hidup denan sederhana dan mampu memimpin dengan keadilan yang luar biasa. Pada masa kepemimpinannya, umat Islam sangat makmur, bahkan muzakki (orang yang wajib mengelurkan zakat) sangat kesulitan mencari orang miskin untuk menyalurkan zakat mereka. Bahkan diilustrasikan pada masa itu dokter susah sekali mendapatkan rakyat yang sakit karena tidak ada yang sakit.
Kita juga mengenal nama sosok Sultan Muhammad Al-Fatih yang dia usia yang sangat muda, mampu memimpin pasukan perang dan berhasil menakhlukkan kota konstantinopel. Juga yang dilakukan oleh sultan muda legendaris Salahuddin Al-Ayyubi yang dengan keberanian dan keimannya mampu mengalahkan tentara Salib serta merebut tanah baitul Maqdis.
Dalam sejarah indonesia kita pun membaca sejarah bahwa sejarah proklamasi hakikatnya adalah bentuk “kenekatan” kaum mua yang memaksa golongan tua untuk bersegera mengumandangkan kemerdekaan ngeri ini. Bahkan jauh sebelumnya di Indonesia pernah terjadi pula sumpah pemuda sebagai wujud dari perjuangan kaum muda dalam rangka mempererat persatuan seluruh pemuda di nusantara. Tujuannya tak lain adalah untuk bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Maka betapa sayangnya jika saat ini, di negeri yang dimakmurkan oleh Allah ini, kita begitu santai menikmati masa muda kita. Kita mudah sekali terbuai oleh beragam aktivitas yang tak menghebatkan masa depan. Padahal banyak tugas dan pekerjaan besar yang harusnya bisa kita perbuat dengan potensi yang kita miliki. Masa muda hanya sekali, manfaatkan dan optimalkan dengan sebaik mungkin. Karena masa ini tak akan pernah terulang lagi.
Share on Google Plus

About SANTRI

0 komentar:

Posting Komentar